Bintang
Dari sekian banyak konsep-konsep Sains yang saya pelajari di SMA, hanya ada beberapa yang masih saya ingat sampai sekarang, salah satunya adalah konsep Fisika mengenai Energi yang bunyinya kira kira seperti ini: ‘Energi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan, namun energi dapat berubah bentuk’. Selain itu, saya juga ingat bahwa segala sesuatu yang ada di alam semesta ini terbuat dari energi. Jika diurutkan dari elemen penyusun yang paling kecil, manusia terbuat dari energi yang kemudian membentuk atom; kumpulan atom itu kemudian membentuk sel, jaringan, organ, dan terbentuklah manusia. Begitu pula dengan hewan dan tumbuhan.
Bukan hanya makhluk hidup saja yang tercipta dari energi, namun benda mati juga tersusun atas kumpulan energi yang membentuk atom-atom. Selain hal-hal kecil tersebut, benda-benda besar juga terdiri atas energi dan atom-atom. Sebut saja bintang yang ada sebelum masa-masa adanya manusia. Ketika terjadi ledakan Big Bang, energi dari bintang tersebut tidaklah musnah, melainkan tersebar dan sebagian membentuk bumi, tanah, samudera, pepohonan, dan bahkan manusia. Ya, jika ditelusuri, bintang merupakan nenek moyang dari manusia. Kita memiliki elemen penyusun yang sama dengan bintang-bintang di atas sana, sehingga ketika kita meneropong sebuah bintang (yang mungkin sudah mati jutaan tahun yang lalu), berarti sekumpulan energi sedang mengamati kumpulan energi lainnya.
Bukan hanya makhluk hidup saja yang tercipta dari energi, namun benda mati juga tersusun atas kumpulan energi yang membentuk atom-atom. Selain hal-hal kecil tersebut, benda-benda besar juga terdiri atas energi dan atom-atom. Sebut saja bintang yang ada sebelum masa-masa adanya manusia. Ketika terjadi ledakan Big Bang, energi dari bintang tersebut tidaklah musnah, melainkan tersebar dan sebagian membentuk bumi, tanah, samudera, pepohonan, dan bahkan manusia. Ya, jika ditelusuri, bintang merupakan nenek moyang dari manusia. Kita memiliki elemen penyusun yang sama dengan bintang-bintang di atas sana, sehingga ketika kita meneropong sebuah bintang (yang mungkin sudah mati jutaan tahun yang lalu), berarti sekumpulan energi sedang mengamati kumpulan energi lainnya.
Kerapkali terngiang di benak saya bahwa kita sebenarnya tersusun atas materi yang abadi. Kita sudah berada di sini milyaran tahun atau bahkan dalam waktu yang tak dapat dibayangkan oleh akal pemikiran manusia paling jenius sekalipun. Ketika saya mati nantipun, saya akan tetap berada di sekitar sini dan mungkin akan menjadi pembentuk makhluk hidup lainnya atau mungkin benda mati. Satu yang pasti, saya hanya akan berhenti mejadi seorang Hananta.
0 comments :
Post a Comment